Senin, 26 Oktober 2015

FUNGSI ORGANISASI, AKTIVITAS MANAJEMEN, HUBUNGAN AKTIVITAS MANAJEMEN DAN FUNGSI ORGANISASI

hallo guys, udah pada tahu belum mengenai organisasi ? nah di sini kita akan membahas mengenai organisasi. berikut penjelasan tentang organisasi : 
A.      FUNGSI ORGANISASI
Fungsi – fungsi organisasi antara lain :
·          Sebagai dasar bagi organisasi untuk mencapai hasil akhir
·          Sumber legitimasi guna mendapat sumber daya
·          Standart Pelaksanaan
·          Sumber Motivasi

Tujuan Organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi diwaktu yanga akan datang melalui kegiatan organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, antara lain sebagai berikut :
1.       Sebagai wadah atau tempat untuk bekerjasama
2.       Proses kerjasama sedikitnya antar dua orang
3.       Jelas tugas kedudukannya masing-masing
4.       Ada tujuan tertentu

B.      AKTIVITAS MANAJEMEN

1.  Pengumpulan Data
·     Data tersebut dapat diperoleh  selain dari arsip perusahaan, pengamatan langsung ke lapangan juga diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak bersangkutan
·     Diperlukan media sesuai teknologi yang digunakan
·     Bisa juga melalui media yang paling sederhana yaitu formulir yang diisi secara manual, mempunyai kelemahan dalam kecepatan layanan dan penumpukan volume data
·     Dengan teknologi komputer dan komunikasi, pengumpulan data dapat dilakukan secara online

2.  Integrasi Dan Pengujian
·        Pemeriksaan data untuk memastikan konsistensi berdasarkan suatu kriteria yang telah ditetapkan
·        Pemeriksaan terkait dengan isi data dan kewenangan
·        Pengujian yang digunakan oleh perusahaan dapat berupa : persyaratan kelengkapan (seleksi) administrasi, lalu panggilan kemudian diuji dengan tes akademik, dilanjutkan tes wawancara, setelah itu tes kesehatan dan pengumuman lulus / tidaknya. Kemudian tes terakhir yaitu masa training,  jika sudah lulus masa trainingnya, terakhir adalah penetapan atau pengangkatan status karyawan
·        Pengujian pada produk hasilnya



3.  Penyimpanan
·          Untuk dapat diproses, data perlu disimpan dengan media penyimpanan data sehingga data tersimpan dapat dikomunikasikan dengan pemakai lain.

4.  Keamanan
·        Data perlu dijaga atau disimpan untuk mencegah penghancuran, hilangnya data, kerusakan atau penyalahgunaan pemakaian

5.  Organisasi
·        Penstrukturan file yang berisi data dan sistem alamat sehingga memudahkan pengaksesan atau pencarian dan penggantian data
·        Data yang telah disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai

6.  Pemeliharaan
·        Bertujuan untuk memelihara data agar selalu up to date dan valid
·        Terdiri dari kegiatan penggantian, penambahan data baru dan penghapusan. Maksud kegiatan disini yaitu data baru ditambahkan, data yang ada diubah dan data yang tidak lagi diperlukan di hapus agar sumberdaya data tetap berkembang.

7.  Pengambilan
·        Data tersedia untuk pemakai dan bisa langsung digunakan oleh pemakai

C.     HUBUNGAN AKTIVITAS MANAJEMEN DAN FUNGSI ORGANISASI
Rantai suplai adalah pendekatan antar fungsi untuk mengatur pergerakan material mentah ke dalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi menuju konsumen akhir.
Fungsi Manajemen dibagi menjadi Tiga Bagian : Distribusi, Jejaring Dan Perencanaan Kapasitas Serta Pengembangan Rantai Suplai

D.    MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.


HUBUNGAN SIM DENGAN DISIPLIN ILMU LAIN

1.      AKUNTANSI MANAJEMEN
Konseptual  SIM lebih banyak mengandung Akuntansi Manajemen daripada Akuntansi Keuangan, karena system pendukung yang digunakan oleh pemakai dengan pengambilan data dan model, berada dalam lingkup Akuntansi Manajemen.
Akuntansi Keuangan :  Berhubungan dengan pengukuran pendapatan dalam suatu periode tertentu.
Akuntansi Manajerial :   Berhubungan dengan pengukuran perilaku biaya dan analitis lain yang bermanfaat untuk keputusan manajerial.
                                        Contoh : Mengatur biaya dan menganalisa anggaran belanja

2.      RISET OPERASIONAL
Riset  Operasional mengembangkan prosedur untuk analisis dan penyelesain berbagai tipe masalah keputusan berdasarkan komputer.
a.      Penekanan pada pendekatan sistematis untuk penyelesain masalah
b.      Memakai model (flowchart) dan prosedur matematik serta statistik dalam analisis
c.       Bertujuan mencari keputusan atau kebijakan secara optimal

Contoh :
·           Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu keputusan yang diprogramkam dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Misal : suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari
·           Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat.

3.      MANAJEMEN DAN TEORI ORGANISASI
Bidang Manajemen Dan Organisasi memberikan beberapa konsep yang penting dan pengertian tentang fungsi SIM dalam suatu organisasi. Konsep-konsep itu antara lain :
·        Motivasi dari setiap pribadi
·        Bagian proses dan pengambilan keputusan
·        Teknik kepemimpinan
·        Keorganisasian yang mengubah proses
·        Struktur dan desain keorganisasian



Fungsi Manajemen dibagi menjadi 4, yaitu :
A.        Planning
Manajer menggunakan logika dan metode tertentu untuk memikirkan dan menyusun tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut
B.        Controlling
Manajer memastikan bahwa organisasi bergerak untuk mencapai tujuan atau sasaran dalam berorganisasi
C.        Organizing
Manajer mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya untuk mencapai tujuan atau sasaran organisasi
D.       Leading
Manajer mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi anggota organisasi untuk melaksanakan tugasnya

4.        PENGETAHUAN KOMPUTER
Pengaturan komputer penting untuk SIM karena pengetahuan komputer meliputi hal-hal antara lain : Algoritma, Komputasi, Software dan Struktur Data.
Konsep Sistem manusia dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.

Rantai Manajemen Pengetahuan Komputer terdiri atas :
1.        Kemahiran Pengetahuan
Untuk mengelola sebuah system informasi maka  dibutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan secara teknis dibidang keahlian Teknologi Informasi dan memiliki pengalaman dalam mengelola sistem informasi
2.        Penyimpanan Pengetahuan
Karena ada dorongan orang untuk merekam, menyimpan data dalam bentuk teks, gambar, dokumen dan sebagainya. Maka dibutuhkan knowledge Storage untuk memprosesnya. Misalnya software yang dapat membantu proses menyimpan dan mempublikasikan informasi jika diminta oleh user
3.        Penyebaran Pengetahuan
Untuk menyebarkan tulisan, informasi, gambar dan dokumen ke lingkungan perusahaan secara online agar bisa diakses oleh seluruh karyawan perusahaan maka dibangunlah suatu jaringan.



Cara Membuka Wawancara yang baik dan benar

MEMBUKA WAWANCARA
Pembukaan menetapkan nada dan suasana wawancara dan memengaruhi kemauan dan kemampuan untuk melampaui interaksi tingkat 1 (satu) dalam pembukaan. Hal ini mungkin menentukan apakah wawancara berlanjut atau berakhir sebelum waktunya. Nada mungkin dapat terdengar serius atau ringan, optimis atau pesimis, professional atau nonprofessional, formal maupun nonformal, mengancam atau tidak mengancam, santai atau tegang. Sebuah pembukaan yang buruk dapat menyebabkan iklim defensif dengan tanggapan yang dangkal, tidak jelas,dan tidak akurat. Jika tidak puas dengan pembukaan, pihak lain mungkin mengatakan tidak, berjalan kaki, menutup pintu, atau menutup telepon. Fungsi utama dari pembukaan adalah untuk memotivasi kedua belah pihak agar berpartisipasi secara sukarela untuk berkomunikasi secara bebas dan akurat. Motivasi adalah produk bersama dari pewawancara dan yang di wawancarai, sehingga setiap pembukaann harus seperti dialog, bukan monolog.

Proses Dua Langkah.
            Pembukaan adalah proses dua langkah membangun hubungan dan orientasi pihak lain yang mendorong partisipasi aktif dan kemauan untuk melanjutkan ke dalam tubuh wawancara.
1)    Membangun Hubungan Kesesuaian
Kesesuaian adalah proses membangun dan mempertahankan hubungan antara pewawancara dan responden dengan menciptakan perasaan baik dan kepercayaan. Anda mungkin dengan pengenalan diri (“saya Freddy dari Psikologi” ) atau ucapan salam singkat dan positif (“selamat pagi, Jim”) diikuti dengan tindakan nonverbal yang sesuai seperti jabat tangan, kontak mata, tersenyum, mengangguk, dan sikap menyenangkan, bersuara ramah. Kesesuaian hubungan merupakan langkah yang diikuti kebutuhan pribadi atau percakapan ringan tentang cuaca, kesamaan hobi, keluaraga, olahraga, atau berita kejadian terhangat. Pertimbangkan bumbu pertanyaan pribadi dan perbincangan kecil dengan selera humor berbeda. Jangan memperpanjang tahap hubungan: ketika tahu kapan saatnya untuk berhenti bicara dan cukup.
Perbedaan wilayah geografis,tradisi organisasi atau kebijakan, budaya, perbedaan status, hubungan, formalitas kesempatan tersebut, jenis wawancara, dan situasi dapat menentukan teknik verbal dan nonverbal membangun hubungan di setiap wawancara. Jangan beranggapan sebagai orang asing, atasan atau orang-orang berstatus tinggi kecuali diminta untuk melakukannya. Batasi humor atau berbicara terlalu pelan ketika ada di sebuah pesta atau situasi yang sangat formal atau serius. Bicara manis secara berlebihan seperti ucapan selamat, pujian dan ekspresi dari kekaguman dapat mematikan pihak wawancara, bersikaplah tulus.
2)    Orientasi Kepada Pihak Lain
Orientasi merupakan langkah penting kedua dalam pembukaan. Anda dapat menjelaskan tujuan, panjang waktu, sifat wawancara, bagaimana informasi akan digunakan, dan mengapa serta bagaimana anda memilih pihak tersebut untuk wawancara. Pelajari  setiap situasi dengan hati-hati pada tingkatan dan sifat orientasi. Jangan berasumsi bahwa anda dan pihak lain memiliki banyak kesamaan (jenis kelamin, usia, penampilan, bahasa, latar belakang pendidikan, atau budaya) yang merupakan sebuah cara yang penting untuk keberhasilan wawancara. Berhati-hatilah dengan terlalu banyak atau terlalu sedikit berasumsi tentang pihak lain.
Kesesuaian hubungan dan orientasi sering bercampur dan mengurangi ketidakpastian relasional. Pada akhir pembukaan, kedua belah pihak harus menyadari pentingnya kesamaan, keinginan masing-masing untuk ambil bagian dalam wawancara. Derajat kehangatan, keramahan, bagaimana pembagian kontrol, dan tingkat kepercayaan. Sebuah pembukaan yang miskin akan kreasi dapat menyesatkan dan menciptakan masalah selama wawancara.
Langkah-langkah hubungan dan orientasi pembukaan diilustrasikan sebagai berikut :
·         Pewawancara : Hai Jane, saya lihat anda sudah siap untuk  pergi                                        ke kelas.
·         Responden    : Ya, ini merupakan hari tersibuk saya.
·         Pewawancara : Bagaimana pelajaran kamu satu semester ini ?
·         Responden    : Bagus, tetapi saya punya 18 jam lagi untuk mengikuti pelajaran yang cukup sulit.
·         Pewawancara : wah itu banyak. Saya ingin berbicara kepada                 amu tentang kemungkinan pindah dari astara ke apartemen bersama Sara dan saya di semester depan. Kami punya penawaran menarik dan akan sangat menyenangkan jika kita bertiga tinggal bersama.
·         Responden  : Saya juga sedang berpikir untuk pindah ke sebuah apartemen tahin depan, tetapi waktu saya sekarang sedikit. Dapatkah kita bicara dengan cepat dan singkat ?
·         Pewawancara : Tentu. Saya akan bertanya cepat tentang apa yang kamu cari dalam sebuah apartemen.



Pengertian,teori, faktor yang mempengaruhi, rentang respon kecemasan, gejala-gejala, proses adaptasi, cara pengukuran Gangguan Kecemasan pada seseorang


                                                            Gangguan Kecemasan

1. PENGERTIAN KECEMASAN

  Banyak pengertian kecemasan yang dikemukakan oleh berbagai ahli kesehatan antara lain : Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahuiatau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).Sedangkan Suliswati, (2005) mengatakan bahwa kecemasan sebagai respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya.

2. TEORI KECEMASAN
        Menurut Stuart, (2006) ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai kecemasan. Teori tersebut antara lain :

a. Teori psikoanalitik, kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen                       kepribadian yaitu id dan superego. Id meewakili dorongan insting dan impuls primitive, sedangkan    superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan norma budaya seseorang. Ego atau     aku berfungsi mengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi kecemasan     adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

b. Teori interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut terhadapketidaksetujuan dan penolakan       interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan     kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah terutama         rentan mengalami kecemasan yang berat.

c. Teori perilaku, kecemasan merupakan hasil dari frustasi, yaitu segalasesuatu yang mengganggu            kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap     kecemasan sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam diri untuk            menghindari kepedihan.

d. Teori keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan biasanya terjadi dalam keluarga.                 Gangguan kecemasan juga tumpang tindih antara gangguan kecemasan dan depresi.

e. Teori biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khususuntuk benzodiazepin, obat-       obatan yang meningkatkan neuroregulatorinhibisi asam gama-aminobitirat (GABA), yang berperan penting dalam biologis yang berhubungan dengan kecemasan.

3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN
          Menurut Suliswati, (2005) ada 2 faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu :
a. Faktor predisposisi yang meliputi :
      1) Peristiwa traumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan dengan krisis yang                   dialami individu baik krisis perkembangan atau situasional.
      2) Konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik. Konflik antara             id dan super ego atau antara keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada                  individu.
      3) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuanindividu berpikir secara realitas                 sehingga akan menimbulkan kecemasan.
      4) Frustasi akan menimbulkan ketidakberdayaan untuk mengambil keputusan yang berdampak                 terhadap ego.
     5) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman integritas fisik yang           dapat mempengaruhi konsep diriindividu.
     6) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani kecemasan akan                                  mempengaruhi individu dalam berespons terhadap konflik yang dialami karena mekanisme                  koping individu banyak dipelajari dalam keluarga.
     7) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon individu dalam                    berespon terhadap konflik dan mengatasikecemasannya.
     8) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalahpengobatan yang mengandung                    benzodiazepin, karena benzodiapine dapat menekan neurotransmitter gamma amino butyric                 acid (GABA) yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang bertanggung jawab                                   menghasilkan kecemasan.
b. Faktor presipitasi meliputi :
    1) Ancaman terhadap integritas fisik, ketegangan yang mengancamintegritas fisik meliputi :
         a) Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologi system imun, regulasi suhu tubuh,                 perubahan biologis normal.
         b) Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus danbakteri, polutan lingkungan,                   kecelakaan, kekurangan nutrisi,tidak adekuatnya tempat tinggal.
    2) Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal daneksternal.
         a) Sumber internal, meliputi kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan di tempat                kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas fisikjuga                       dapat mengancam harga diri.
         b) Sumber eksternal, meliputi kehilangan orang yang dicintai,perceraian, perubahan status                       pekerjaan, tekanan kelompok,sosial budaya.

4. RENTANG RESPON KECEMASAN

            Menurut Stuart dan Sundeen (1998) respon terhadap kecemasan ada 4 aspek yaitu:
  a. Respon fisiologis
    1) Kardiovaskuler, meliputi: palpitasi, jantung berdebar, tekanandarah meningkat, rasa mau                      pingsan, pingsan, tekanan darahmenurun, denyut nadi menurun.
    2) Pernafasan, meliputi: nafas sangat pendek, nafas sangat cepat,tekanan pada dada, napas dangkal,          pembengkakan padatenggorokan, sensasi tercekik, terengah-engah.
    3) Neuromuskuler, meliputi: refleks meningkat, reaksi kejutan,mata berkedip-kedip, insomnia,                tremor frigiditas, wajah tegang,kelemahan umum kaki goyah, gerakan yang janggal.
    4) Gastrointestinal, meliputi: kehilangan nafsu makan, menolak makanan, rasa tidak nyaman pada            abdomen, mual, rasa terbakarpada jantung, diare.
    5) Traktus urinarius, meliputi: tidak dapat menahan kencing,sering berkemih.
    6) Kulit, meliputi: wajah kemerahan sampai telapak tangan, gatal,rasa panas, wajah pucat,                        berkeringat seluruh tubuh.
b. Respon perilaku
         Respon perilaku yang sering terjadi yaitu: gelisah,ketegangan fisik, tremor, gugup, bicara cepat,      kurang kordinasi,cenderung mendapat cidera, menarik dari masalah, menhindar,hiperventilasi.
c. Respon kognitif
        Perhatian terganggu, konsentrasi buruk, pelupa, salah dalammemberikan penilaian, preokupsi,           hambatan berfikir bidangpersepsi menurun, kreativitas menurun, produktivitas menurun,bingung,       sangat waspada, kesadaran diri meningkat, kehilangan objektivitas, takut kehilangan kontrol,               takut pada gambar visual,takut pada cedera dan kematian.
d. Respon afektif
         Mudah tersinggung, tidak sabar, gelisah, tegang, nervus,katakutan, alarm, terror, gugup, gelisah.
     Suliswati (2005) membagi kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu :
            a. Kecemasan Ringan
                    Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akanperistiwa kehidupan sehari-                      hari. Pada tingkat ini lahan persepsimelebar dan individu akan berhati-hati dan waspada.                      Individuterdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.

1) Respon Fisiologis
          Sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka                   berkerut dan bibir bergetar.
2) Respon Kognitif
         Lapang persegi meluas, mampu menerima rangsangankompleks, konsentrasi pada masalah dan        menyelesaikan masalah secara efektif.
3) Respon perilaku
         Tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan dan suara kadang-kadang meninggi.

          b. Kecemasan sedang
                   Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun,si individu lebih                                 memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. 
1) Respon Fisiologis
      Sering nafas pendek, nadi ekstra sistolik dan tekanan darah naik,mulut kering, anoreksia, diare          atau konstipasi, gelisah.
2) Respon Kognitif
      Lapang persepsi menyempit, rangsang luar tidak mampuditerima, dan berfokus pada apa yang           menjadi perhatiannya.
3) Respon Perilaku
      Gerakan tersentak-sentak (meremas tangan), berbicarabanyak dan lebih cepat, dan perasaan tidak     nyaman.

           c. Kecemasan Berat
                     Pada kecemasan berat lahan persepsi menjadi sempit. Individucenderung memikirkan                   hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat                  lagi dan membutuhkan
               banyak pengarahan/tuntuan.
1) Respon Fisiologis
          Sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,berkeringat dan sakit kepala, penglihatan           kabur.
2) Respon Kognitif
           Lapang persepsi sangat menyempit dan tidak mampumenyelesaikan masalah.
3) Respon Prilaku
           Perasaan ancaman meningkat, verbalisasi cepat dan blocking.

           d. Panik
                     Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individusudah tidak dapat                                   mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukanapa-apa walaupun sudah diberi                               pengarahan/tuntunan.
1) Respon Fisiologis
                    Nafas pendek, rasa tercekik, sakit dada, pucat, hipotensi,pucat sakit dada dan rendahnya                   koordanasi motorik.
2) Respon Kognitif
                    Lapang persepsi terhadap lingkungan mengalami distorsi,tidak dapat berfikir logis, dan                   ketidakmampuan mengalami distorsi.
3) Respon Prilaku
                   Agitasi, mengamuk dan marah, ketakutan, berteriak-teriak,bocking, presepsi kacau,                           kecemasan yang timbul dapat di identifikasi melalui respon yang dapat berupa respon                           fisik,emosional dan kognitif atau intelektual.

5. GEJALA-GEJALA KECEMASAN
         Kecemasan pada usia lanjut merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang dialami oleh          usia lanjut atau berupa ketakutan yangtidak jelas dan hebat. Hal ini terjadi sebagai reaksi                      terhadap sesuatu yang dialami oleh seseorang (Nugroho, 2008). Gejala-gejalanya adalah:
          a. Perubahan tingkah laku
          b. Bicara cepat
          c. Meremas-remas tangan
          d. Berulang-ulang bertanya
          e. Tidak mampu berkonsentrasi atau tidak memahami penjelasan
          f. Tidak mampu menyimpan informasi yang diberikan
          g. Gelisah
          h. Keluhan badan
           i. Kedinginan dan telapak tangan lembab

6.PROSES ADAPTASI KECEMASAN

a. Mekanisme koping
     1) Strategi pemecahan masalah.
                       Strategi pemecahan masalah bertujuan untuk mengatasi atau menanggulangi masalah             atau ancaman yang ada dengan kemampuan realistis. Strategi pemecahan masalah ini                           secara ringkas dapat digunakan dengan metode STOP yaitu Source, Trialand Error, Others,                 serta Pray and Patient. Source berarti mencaridan mengidentifikasi apa yang menjadi sumber               masalah. Trial anderror mencoba berbagi rencana pemecahan masalah yang disusun.Bila satu             tidak berhasil maka mencoba lagi dengan metode yanglain. Begitu selanjutnya, others berarti               meminta bantuan orang lainbila diri sendiri tidak mampu. Sedangkan pray and patient yaitu                 berdoa kepada Tuhan. Hal yang perlu dihindari adalah adanya rasa keputusasaan yang terhadap           kegagalan yang dialami (Suliswati,2005).

       2) Task oriented (berorentasi pada tugas)
              a. Dipikirkan untuk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan dengan motivasi                       yang tinggi.
              b. Realistis memenuhi tuntunan situasi stress.
              c. Disadari dan berorentasi pada tindakan.
              d. Berupa reaksi melawan (mengatasi rintangan untukmemuaskan kebutuhan), menarik diri                     (menghindari sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara,tujuan                        untuk memuaskan kebutuhan) (Suliswati, 2005).

      3) Ego oriented
              Dalam teori ini, ego oriented berguna untuk melindungi diri dengan perasaan yang tidak kuat            seperti inadequacy dan perasaan buruk berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens            mechanism). Jenis mekanisme pertahanan diri yaitu(Suliswati, 2005):
              a) Denial
                         Menghindar atau menolak untuk melihat kenyataan yang tidak diinginkan dengan                          cara mengabaikan dan menolak kenyataan tersebut.
              b) Proyeksi
                        Menyalakan orang lain mengenai ketidakmampuan pribadinya atas kesalahan yang                          diperbuatnya. Mekanisme ini diguakan untuk mengindari celaan atau hukuman yang                             mungkin akan ditimpakan pada dirinya.
              c) Represi
                        Menekan kedalam tidak sadar dan sengaja melupakan terhadap pikiran, perasaan, dan                      pengalaman yang menyakitkan.
              d) Regresi
                         Kemunduran dalam hal tingkah laku yang dilakukan individu dalam menghadapi                             stress.
              e) Rasionalisasi
                         Berusahah memberikan alasan yang masuk akal terhadap perbuatan yang                                         dilakukanya.
               f) Fantasi
                          Keinginan yang tidak tercapai dipuaskan dengan imajinasi yang diciptakan sendiri                          dan merupakan situasi yang berkhayal.
               g) Displacement
                          Memindahkan perasaan yang tidak menyenangkan diriatau objek ke orang atau                              objek lain yang biasannya lebihkurang berbahaya dari pada semula.
                h) Undoing
                          Tindakan atau komunikasi tertentu yang bertujuan menghapuskan atau meniadakan                         tindakan sebelumnya.
                i) Kompensasi
                         Menutupi kekurangan dengan meningkatkan kelebihan yang ada pada dirinya                                   (Suliswati, 2005).

7. CARA PENGUKURAN KECEMASAN

          Alat ukur tingkat kecemasan telah dikembangkan oleh beberapapeneliti sebelumnya diantaranya adalah kecemasan berdasarkan HARS,Demikian halnya dengan penelitian ini, karena kecemasan berdasarkanHARS telah terbukti dan banyak digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kecemasan maka dalam penelitian ini untuk mengukur kecemasan ibu terhadap sindrom klimakterium juga menggunakan standar HARS yang berisi tentangperasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi, gejala somatic, Gejala kardiovaskuler, gejalaresperatori, gejala gastrointestinal, gejala urogenital, gejala autonom,tingkah laku (Nursalam, 2008).Gejala kecemasan berdasarkan HARS diukur berdasarkan skala yang bergerak 0 hingga 4. Skor 0 berarti tidak ada gejala atau keluhan,skor 1 berarti ringan (1 gejala dari pilihan yang ada), sokr 2 berarti sedang (separuh dari gejala yang ada), skor berat (lebih dari separuh yang ada) dan skor 4 berarti Sangat Berat (semua gejala ada).